Breaking News

Jumat, 28 November 2014

TEBING LORELEY di Jerman

TEBING LORELEY, KEINDAHAN ALAM 

BERBALUT CERITA LEGENDA

www.nextgenerationphoto.be
Sungai Rhein terkenal sebagai sungai romantis karena mengalir melalui tempat-tempat indah dari mulai Swiss, Jerman, Belanda, hingga ke Laut Utara. Di kota kecil Sankt Goarhausen, negara bagian Rheinland-Pfalz, indahnya Rhein dilengkapi legenda mistis yang kini menjadi magnet bagi para wisatawan.
www.pizzatravel.com.ua
Di dekat kota Sankt Goarhausen atau St. Goarhausen mengalir sungai Rhein. Di sana merupakan jalur tersempit dan paling dangkal dari Rhein. Tepat di titik tersebut berdiri sebuah tebing batu setinggi lebih dari 100 meter yang disebut Loreley atau Lorelei. Inilah ruas sungai Rhein yang paling indah sekaligus paling berbahaya. Sektor ini hanya memiliki kedalaman 25 meter dengan lebar 113 meter. Pada abad pertengahan sudah tak terhitung jumlah kapal yang karam di lokasi tersebut. Tak sedikit wisatawan yang terpukau oleh keindahan pemandangan di tempat tragis tersebut. Dari titik pandang Loreleyblick nampak Kastil Katz yang megah di atas kota kecil St. Goarhausen, diseberangnya terletak kota St. Goar yang juga menawan dengan reruntuhan Kastil Rheinfels.
Alkisah ada seorang wanita bernama Lorelei yang sangat cantik bunuh diri sebab cintanya bertepuk sebelah tangan. Dia terjun dari atas tebing batu ke sungai yang dangkal. Arwahnya selalu duduk di atas tebing tersebut hingga saat ini, sembari menyisir rambut emasnya yang panjang ia bernyanyi. Gumaman nyanyian itu yang mengganggu konsentrasi para nahkoda dan menatap paras cantiknya. Mereka terbuai hingga menyebabkan kapalnya karam.
www.gogermany.about.com
Kisah Lorelei ini muncul pada sajak yang ditulis Clemens Brentano tahun 1801. Dalam baladanya Brentano menceritakan Loreley jatuh cinta pada seorang pastor. Pastor tersebut membawanya ke biara, namun karena tahu bahwa cintanya tak bisa menjadi kenyataan, Loreley memutuskan untuk terjun dari tebing. Heinrich Heine kemudian me-recycle cerita tersebut pada puisinya yang berjudul Die Lorelei tahun 1824. Heine menceritakan seorang gadis yang duduk di atas tebing, bernyanyi sambil menyisir rambutnya. Lagu dan paras cantiknya membunuh para pelaut yang tengah mengarungi sungai.
Keindahan alam dan kekayaan kultur membuat UNESCO menetapkan tebing Loreley menjadi warisan dunia sejak tahun 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Designed By Blogger Templates